Doping adalah istilah yang digunakan di kalangan atlet untuk obat hormon steroid anabolik. Hormon steroid anabolik ini adalah hormon sintesis yang artinya hormon buatan, bukan hormon alami yang diproduksi oleh tubuh manusia (yang alami diproduksi oleh testis dengan nama testosteron). Jika steroid anabolik dikonsumsi, maka otot-otot tubuh menjadi besar, terutama bagian otot yang dilatih. Sehingga bila seorang atlet sepakbola menggunakannya, maka ia akan menjadi lebih gesit, larinya semakin kencang, dan tendangannya semakin keras. Bila seorang atlet angkat besi menggunakannya, maka ia akan semakin kuat dan mampu mengangkat beban yang lebih berat.
Doping atau steroid bekerja memperbesar otot dengan cara :
1) memproduksi protein. (Protein merupakan bahan dasar pembuatan jaringan otot)
2) menekan proses penghancuran otot. (Jadi pada kondisi "normal", terdapat proses penghancuran jaringan secara alamiah, demi keseimbangan metabolisme tubuh)
Jadi doping itu bukan semacam obat atau minuman berenergi, melainkan sejenis hormon yang dapat memperkuat seseorang dengan cara memperbesar otot.
Namun sayang sekali, doping memiliki efek samping yang cukup buruk. Dia dapat memicu penyakit jantung koroner, merusak hati, memicu kanker, dan masih banyak efek buruk lainnya. Pada laki-laki obat ini dapat menyebabkan pengecilan testis. Sementara pada wanita dapat menyebabkan tumbuhnya rambut dan bulu pada tubuh dan wajahnya, suaranya memberat, clitoris menjadi besar, dan gangguan siklus haid. Jika penggunaannya berlebihan, maka badan akan menjadi terlihat "aneh" dan tidak proporsional (lihat gambar dibawah)
Jadi penggunaan doping merupakan tindakan yang tidak sportif dan membahayakan tubuh.
Akhirnya kamu tahu!